Laman

Jumat, 21 Februari 2014

Seputar Zat Aditif

   
APA ITU ZAT ADITIF ???
        Sebagian besar masyarakat kita, paling suka berbagai kegiatan yang sifatnya praktis dan dapat dilakukan dengan cepat. Dari makanan pun juga sangat suka yang sifatnya praktis dan mudah di buat. Salah satunya yaitu mie instant. Makanan yang satu ini sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat kita. Tapi tahukah anda, ternyata mie instant sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh anda. Kenapa tidak sehat ??? Karena di dalam mie instan banyak terkandung ZAT ADDITIVE . Apa itu Zat Aditif ?
Zat aditif pada makanan adalah zat yang ditambahkan dalam makanan untuk meningkatkan kualitas dari makanan tersebut. Zat aditif dapat meliputi zat pewarna, zat pengawet, zat pemanis, zat penyedap (penguat rasa), zat pengembang, zat pemutih dan zat pengempal.

        Zat aditif pada makanan adalah zat yang ditambahkan dalam makanan untuk meningkatkan kualitas dari makanan tersebut. Zat aditif dapat meliputi zat pewarna, zat pengawet, zat pemanis, zat penyedap (penguat rasa), zat pengembang, zat pemutih daan zat pengempal.

A. Zat Pewarna pada Makanan
            Zat pewarna makanan adalah bahan tambahan yang digunakan untuk memperbaiki tampilan warna makanan, sehingga makanan menjadi lebih menarik dan menggugah selera.
fungsi dari zat pewarna adalah:
1.      Memperbaiki warna makanan yang seragam.
2.      Memperbaiki penampilan makanan.
3.      Sebagai indikator visual untuk menentukan kualitas makanan.
4.      Mendapatkan warna yang lebih tua dari warna aslinya.
5.      Mempertahankan warna agar tidak pudar karena cahaya matahari atau pengaruh lainnya.

Zat pewarna dibagi menjadi dua jenis yaitu zat pewarna alami dan buatan/sintetis.
Contoh pewarna alami:
Zat pewarna klorofil dari daun suji untuk warna hijau
Zat pewarna kurkumin dari kunyit untuk warna kuning,
Zat pewarna kapxantin dari cabai untuk warna merah
Zat pewarna antosianin dari bit untuk warna abu-abu violet pada pH 8 dari warna merah pada pH < 8.
Beta karoten pada wortel untuk warna kuning
Ultramarin warna biru
Contoh pewarna sintetis:
Biru berlian pada kacang polong
 Anato pada es krim
Kuning FCF pada mie instant
 Tartrazin warna kuning pada mie instan
Erytrosin warna merah pada makanan ringan
 Karmoisin warna merah pada minuman sirup
Amarant warna merah
Sunset yellow warna kuning pada kentang goreng
Ponceau 4R warna merah jingga pada roti kering

B.  Zat Pengawet pada Makanan
aBhan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan dengan tujuan di antaranya.
1.      Mencegah pembusukan.
2.      Mencegah perubahan warnadan rasa pada makanan.
3.      Mencegah perubahan struktur kimia pada makanan
4.      Membunuh bakteri pembusuk.
5.      Menghentikan aktifitas bakteri pembusuk

Bahan pengawet dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengawet alami dan pengawet buatan.
1. Pengawet alami
a)        Pengasaman (asidulan). Contoh: pengawetan acar mentimun, bawang merah dan asinan buah atau sayuran.
b)        Menggunakan gula dan garam. Contoh: manisan buah dan ikan asin
c)        Pengasapan. Contoh:daging dan ikan asap
d)        Pendinginan. Contoh: sayuran, buah, ikan, dan daging, dalam leniari es dapat bertahan lama
e)        Asam aksorbat (vitamin C), tokoferol (vitamin E), dan bekataroten sebagai antioksidan.

2. Pengawet buatan
a.        Natriun benzoat, asam benzoat dapat menghambat pertumbuhan bakteri. contoh: pada minuman ringan, saus, kecap, selai, dll.
b.        Asam propionat, untuk mengawetkan roti dan keju olahan.
c.         Natrium nitrit (sendawa chili), untuk mengawetkan daging olahan, sosis, kornet,dll.
d.        Kalium sulfit sebagai antioksidan, mencegah pencokelatan (browning) pada kentang goreng, udang beku, dan konsentrat sari nanas.
e.        Butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluena (BHT). Tersier butil hidroksi quinolin (TBHQ), propil galas (PG) sebagai antioksidan pada minyak goreng dan margarin.
f.          Asam cuka 4%, digunakan untuk rnencegah pembusukan oleh jamur pada roti.

Pengaruh bahan pengawet bagi kesehatan:
1.     Formalin (Formaldehid) adalah bahan yang digunakan untuk mengawetkan mayat dan preparat biologi. Formalin biasa dipakai untuk mengawetkan  mie basah, daging, dll. Nama lain formalin adalah morbicid, formol, oxornetan, metanal. Dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan, jantung dan kanker paru-paru.
2.     Boraks biasa digunakan untuk mengawetkan baso, mie basah, lontong, dan pangsit. Bahaya bagi kesehatan menyebabkan gangguan pada otak, hati, dan kulit.
3.     Asam salisilat sebagai bahan dasar pembuatan obat sakit kepala sering disalahgunakan untuk mengawetkan makanan.
4.     Penggunaan antioksidan BHA dan BHT dalarn jangka waktu lama dapat menyebabkan kelainan pada kromosom.
5.     Penggunaan senyawa sulfit dapat menyebabkan sesak napas, gatal-gatal, dan bengkak.
6.     Natrium nitrit (sendawa chili) yang digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan asin dapat berubah menjadi senyawa nitrosimin yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

C. Bahan Pemanis pada Makanan
Bahan pemanis merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa manis. Pemanis dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu:
1.        Pemanis alami merupakan jenis pemanis yang diperoleh dari bahan alami.
Contoh: gula pasir dari tebu, gula merah dari pohon aren, dan madu yang diperoleh dari lebah
2.        Pemanis sintesis merupakan jenis pemanis yang diperoleh dari bahan pemanis makanan, yang digunakan agar rasa makanan lebih manis dari aslinya. Pemanis buatan rendah kalori sehingga cocok untuk penderita penyakit diabetes mellitus, akan tetapi penggunaan secara terus menerus  dapat menimbulkan penyakit.
Contoh pemanis sintetis yang penggunaannya belum dilarang:
sakarin             • manitol                 • sorbitol
siklamat           • xilitol                    • vlavonoid
dulsin               • kalim acesulfam   • laktiol
aspartam         • sukralosa              • isomalt
maltitol

D. Bahan Penyedap Makanan
Bahan penyedap makanan terdiri dari:
1.        Penyedap aroma (flavour)

Penyedap aroma dapat memberikan aroma yang khas pada makanan, contoh:
 Amil kaproat, aroma nenas pada kue nastar
 Benzaldehid, aroma cherry dan almond
Vanilin, aroma panili pengharum kue
 Diasetil, aroma mentega
 Menthol, aroma mint
Eugenol, aroma rempah-rempah (cengkeh)
Amil asetat, aroma pisang
Benzil asetat, aroma strawberry

2.        Penyedap rasa (flavour enhancher) merupakan bahan tambahan pangan yang dapat memberikan atau mempertegas rasa. Penyedap dapat berasal dari:
Penyedap alami, penyedap rasa yang berasal dari bahan-bahan alami seperti: bawang merah, bawang putih, laos, biji pala, cengkih, dawn salam, serai, kayu manis, lada, jahe, dan rempah-rempah.
Penyedap buatan (sintetis), penyedap rasa yang umum adalah monosodium glutamat (MSG) yang dibuat dari fermentasi dengan bantuan bakteri Micrococus glulaticus. Penyedap rasa yang lain: garam guanilat, dan garam inosinat. Penggunaan MSG secara berlebihan dapat menimbulkan gejala penyakit CRS (Chinese Restaurant Syndrome) dengan gejala: pusing, sakit perut, nyeri pada leher dan punggung, dan sesak napas.


E.  Bahan Aditif Lainnya
1)      Bahan anti kempal (anti kerak).
Dapat mempertahankan butiran pada makanan yang bersifat higroskopis (mudah menyerap air, seperti tepung), contoh:  kalsium silikat, natrium alumino silikat, dan magnesium silikat.
2)      Bahan pengembang, contoh: ragi dan natrium karbonat.
3)      Bahan pemucat, contoh: benzoil peroksida dan kalium bromat.
4)      Bahan pengeras (pemantap), contoh: kalsium karbonat, kalsium sitrat, kalsium klorida, dan kalsium peletinat.

Kamis, 06 Februari 2014

Kecap Organik NAFISA


Membangkitkan kembali gaya hidup sehat itu, bukanlah satu hal yang mudah. Terlebih pada masa sekarang ini, dimana segala makanan dibuat secara instan deni satu kata kemudahan. Semua serba instan, kalau dulu kita hanya mengenal mie instan sekarang bubur instan sudah mulai menjadi alternative yang dipilih oleh sebagian ibu untuk menggantikan bubur ayam. Rasanya?? Apalagi yang dominan selain MSG.
      Sebagai seorang ibu, pasti ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga. Terlebih yang berkaitan dengan masakan. Pastinya ingin selalu bisa memasak masakan yang lezat, sehat, halal dan sangat disuka oleh keluarga. Untuk kecap, pastikan ibu memilih Kecap Organik Nafisa sebagai teman setia ibu memasak di dapur. Selain rasanya yang sangat pas di lidah, kecap organik Nafisa juga tanpa msg dan tanpa bahan pengawet makanan. Sehingga lebih sehat dan lebih aman untuk keluarga.
Kecap organik Nafisa 140 ml

Kecap Organik Nafisa 300 ml

         Kecap Organik Nafisa adalah kecap organik tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami organik tanpa menggunakan zat pengawet, pewarna ataupun zat tambahan.Kecap ini diproduksi dari kedelai hitam, gula, hingga garam organik pilihan,  Sebuah jaminan kualitas bahwa kami mengutamakan keamanan dan kesehatan dalam mengkonsumsi makanan.
        KEDELAI HITAM BERMANFAAT untuk mencegah kanker, mencegah diabetes, menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik , mencegah penuaan dini, mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dll

        Kecap organik Nafisa terdapat dua varian yaitu kecap gula jawa dan kecap gula aren, bahkan jika anda seorang vegetarian dapat memesan kecap tanpa bawang putih (sesuai pesanan).

 Kami menghadirkan produk kecap organik dengan kemasan 140ml dan 300 ml.




Dua Putri Jogja
Dian : SMS/Call/WA 08175452088

Tyas : SMS/Call/WA 08175453045


Wiwin : SMS/Call/WA 081392084671


Email : duaputrijogja@gmail.com